Peran Doa Dalam Ibadah
PERAN DOA DALAM IBADAH |
Peran Doa Dalam Ibadah |
Doa, mempunyai banyak definisi
dari berbagai tinjauannya, memilik banyak cara dengan berbagai macam ritualnya.
Dalam wikipedia, Doa ialah rayuan kepada Allah (Tuhan) untuk penganut Islam.
Caranya adalah dengan meletakkan tangan di hadapan dan menghadap kedua tapak
tangan ke atas. Ia sering dilakukan setelah sembahyang, sewaktu mengambil air
sembahyang (wudu), sewaktu makan dan minum, berniat puasa dan sebelum tidur. Ia
juga digunakan dengan beberapa niat pada perbuatan yang baik menurut ajaran
agama Islam. Berbeda denga pengertian diatas, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Doa ialah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada
Tuhan.
Prof. Dr. Quraish Shihab
mendefinisikan Doa ialah suatu permohonan hamba kepada Tuhan-Nya agar
memperoleh anugrah pemeliharaan dan pertolongan, baik buat si pemohon maupun
pihak lain yang harus lahir dari lubuk hati yang terdalam disertai dengan
ketundukan dan pengagungan kepada-Nya. Sementara Syaikh Taqiyuddin Subki
menyebutkan bahwa istilah berdoa itu lebih khusus dari pada beribadah. Artinya
barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa.
Begitulah berbagai macam definisi
serta pengertian dari Doa. Terlepas dari semua perbedaan dalam pendefinisian
itu, doa merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Walaupun cara pengaplikasian
doa dari masing-masing individu berbeda-beda.
Peran Doa Dalam Ibadah |
Dalam Al Quran surah Al Baqarah
ayat 186 Allah swt berfirman :
واذا سألك عبادي عني فاني
قريب أجيب دعوة الداع اذا دعان، فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي للعلهم يرشدون.
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Dalam tafsir Jalalain,
Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al Mahalli menyebutkan bahwa ayat diatas
menjawab pertanyaan para sahabat kepada Nabi Muhammad saw tentang keberadaan
Allah swt itu dekat ataukah berada pada jarak yang jauh. “Apakah Tuhan kami
dekat lalu kami bermunajat pada-Nya, ataukah Tuhan kami jauh kemudian kami
memanggil-Nya?”. Allah swt selanjutnya berfirman dengan turunnya ayat 186
diatas. Setelahnya diteruskan dengan ayat yang menginformasikan bahwa Allah
mengabulkan permohonan-permohonan orang yang berdoa kepada-Nya.
Dalam setiap ibadah jenis apapun,
selalu ada doa yang dibacakan didalamnya. Dalam Sholat fardu lima waktu serta
sholat-sholat sunnah lainnya banyak membahasa tentang doa, sejak mulai takbir
hingga salam bahkan sampai doa-doa yang dibaca setelah salam. Dalam puasa ada
doa yang dikhususkan sebagai pemantap jiwa para pelaku puasa. Dalam Zakat ada
doa yang diajarkan untuk pembayar serta penerima zakat. Dalam Ibadah Haji
banyak doa-doa ma’sur yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad saw.
Peran Doa Dalam Ibadah |
Berikut sabda Rasulullah saw tentang doa :
الدعاء مخ العبادة
Artinya : “Doa adalah intisari ibadah.”
Imam Al-Albani dalam Takhrij Misykatul
Mashaabih berpendapat bahwa hadis tersebut adalah dhoif (lemah). Namun ada
hadis dengan redaksi matan berbeda yang oleh Imam Albani digolongkan sebagai
hadis shahih yaitu
الدعاء هو العبادة
Artinya : “Doa merupakan sesuatu yang
mendasar dalam ibadah.”
Alasan pendalilan yang menunjukkan bahwa do’a
itu adalah ibadah, dapat disimpulkan dari susunan kalimat dalam hadis tersebut.
Dhomir fashl terletak diantara mubtada’ dan khobar serta kedua-duanya
merupakan ma’rifat. Syaikh Muhammad Sholeh Al-Utsaimin menyebutkan dalam kitab Ushulun
Fit Tafsir bahwa dhomir fashl memiliki tiga faedah, yaitu penegasan,
pembatasan, dan pembeda.
Dengan demikian, dalam hadis diatas mengandung
makna pembatasan seolah-olah hanya do’alah yang menjadi kandungan dari sebuah
ibadah. Ini adalah gaya bahasa Arab untuk mengungkapkan betapa besar kedudukan
do’a sebagai sebuah ibadah (majas). Bahkan dalam setiap ibadah itu ada unsur do’a
(permohonan dan perendahan diri).
Posting Komentar untuk "Peran Doa Dalam Ibadah"