Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senandung Cinta Dalam Pesantren I Part 5 (Tamat)

Senandung Cinta Dalam Pesantren I Part 5 (Tamat)



Telah lama ku pendam rasa rindu ini Hingga kini telah terobati Akan sang halwa yang hadir dalam hidup ini Tuhan, entah apa maksud Mu Kau pertemukan kami lagi Dalam ruang rindu yang berisikan cinta Apakah ini takdir Mu, tuk jadikan kami yang halal untuk Mu Ataukah hanya sekedar pertemuan Yang berakhir semu. Semua yang terjadi seperti mimpi, dua hati yang baru bertemu kini kian menjadi satu. Perasaan yang sama namun, kian sulit tuk di padu karena sesuatu. Dan hanya takdir sang izzati Robillah yang dapat menjawab kegelisahan ini. Semua yang terjadi ku ceritakan pada Nisa, dan dia memberikan solusi yang terbaik. Dan aku harus memilih mana yang baik dan yang tak baik.

Pagi menyapa ku dengan indah, hari minggu yang menyenagkan meski hati dilanda kegelasahan yang tak menentu. Aku duduk di samping taman sambil menikmati udara pagi dan sedikit ndarus alqur’an. Tanpa kusadari, ternyata gus Hisbi menghampiriku. Tak tau apa yang ia bicarakan, sebuah ungkapan hati yang begitu tulus dan ikhlas.

 “Najwa, setelah lama aku pendam rasa ini, dan tanpa tak sengaja aku mengunggkapkan rasa yang tak pantas aku ucapkan kepadamu, karena sepertinya semua yang aku ucapkan mengganggu hidup kamu”

“Tak seperti itu gus, aku hanya takut dan bingung apakah pantas. Gadis seperti aku ini bersanding dengan seorang gus pemilik pesanteren yang sekarang aku tempati”

“Percayalah, Najwa aku mencintaimu ikhlas dari hati dan atas ridho Nya, dan aku tak peduli siapa aku dan kamu, bagiku semua sama tak ada yang berbeda, aku pun sudah bicara dengan umi dan abah. Mereka tak melarangku untuk berdampingan dengan siapapun, jadi maukah kau menjadi pendamping hidup ku nanti”

Aku semakin binggung, dan harus menjawab apa,

“kamu diam, berarti kamu setuju, karena diamnya seorang wanita menandakan kalau dia setuju, besok aku akan kembali ke Mesir. Aku janji, aku akan cepat menyelesaikan program s2 ku dengan cepat dan akan kembali ke sini untuk mempersuntingmu,”

“Dan aku pun kan berjanji, sebelum mas Hisbi kembali ke sini, najwa akan menghatamkan al-quran dan s1 Najwa”.

Suasana haru, yang begitu menyedihkan. Ungkapan rasa yang baru saja terucap kini harus berakhir dengan perpisahan.

Setelah gus Hisbi meninggalkan Indonesia, Najwa pun semakin giat belajar dan menghafalkan alquran. Hingga beberapa tahun kemudian Najwa diwisuda sekaligus mendapat gelah hafidhoh. Setelah selesai wisuda Najwa pulang ke rumah bersama orangtuanya. Najwa dan kedua orangtuanya terkejut dengan kedatangan pak yai dan bu nyai ke rumah. Ternyata mereka datang bersama gus Hisbi, untuk melamar Najwa. Gus Hisbi menempati janjinya begitupula dengan Najwa. Hingga akhirnya mereka menikah dan mendirikan sebuah pesantren yang mereka beri nama “Pon-Pes Putra Putri Al-Furqon”

TAMAT

Part 4 I Sebelumnya  -----------------------------  Kembali ke Part 1

Posting Komentar untuk "Senandung Cinta Dalam Pesantren I Part 5 (Tamat)"