Rasulullah ﷺ Manusia Paling Tampan

Rasulullah ﷺ Manusia Paling Tampan

Masyhur dalam sejarah tentang ketampanan Nabi Yusuf as, yang membuat para wanita tanpa sadar menyayat jari-jari mereka. Bahkan dari mereka ada yang mengungkapkan bahwa ini bukan sosok manusia, melainkan jelmaan malaikat. Begitulah kisah yang termaktub dalam Surah Yusuf ayat 31,

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Artinya : Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".

Anugerah yang diberikan Allah swt kepada Nabi Yusuf berupa ketampanan diluar umumnya manusia telah membuat Zulaikha tunduk hingga tidak dapat menahan diri. Zulaikha mengajak anak angkatnya tersebut untuk berbuat hal yang dilarang, namun Nabi Yusuf bisa mengendalikan diri dan lari hingga robek baju bagian belakang. Akhirnya Nabi Yusuf as masuk ke dalam penjara. Hal ini sesuai dengan Surah Yusuf ayat 23 – 29.

Namun, dibalik ketampanan Nabi Yusuf as. Ada manusia yang paling tampan tiada bandingnya, beliau adalah Rasulullah ﷺ. Keunggulan Nabi Muhammad ﷺ bukan hanya saja dari segi ketampanan wajahnya, melainkan dari segala aspek. Mulai dari bentuk tubuh, keindahan warna kulit, kecerdasan, dan lain sebagainya.

Perbedaan ketampanan Nabi Muhammad ﷺ dengan Nabi Yusuf as ialah terdapat pada dua aspek, yaitu :

1. Haibah Al Jalaliyah

2. Dlou Un Nuroniyah

Haibah yang tidak dimiliki oleh Nabi Yusuf as ini membuat ketampanannya menghipnotis para wanita. Haibah yang tidak dimiliki Nabi Yusuf juga menyebabkan kakak-kakaknya mendengki kepadanya dan ingin mencelakainya. Sedangkan Nabi Muhammad ﷺ dengan Haibah Al Jalaliyahnya menjadikan kewibaannya lebih mendominasi dari pada ketampanananya, hingga tidak ada seorang pun wanita berani menatap karena rasa hormat kepadanya, apalagi tergila-gila seperti yang dilakukan putri Zulaikha kepada Nabi Yusuf as.

Selanjutnya Nabi Muhammad ﷺ memiliki Dlou Un Nuroniyah yang tidak dimiliki oleh Nabi Yusuf as. Dengan Dlou Un Nuroniyahnya ini tubuh Nabi Muhammad ﷺ mengeluarkan cahaya yang terang benderang. Dikisahkan suatu saat istri Nabi menjahit baju, tiba-tiba lampunya mati hingga jarum yang dipakai menjahit terlempar entah kemana. Ketika Nabi Muhammad ﷺ keluar dan bertanya ada apa gerangan? Seketika itu istri Nabi ﷺ melihat cahaya dari tubuh Nabi ﷺ hingga jarum yang terlempar itu bisa terlihat.

Perumpamaan bersinarnya tubuh Nabi Muhammad ﷺ bukanlah seperti lampu listrik yang menyala. Sebagaimana pendapat Sayyid Muhammad Alwi Almaliki dalam Kitab Insan Kamil,

أن معنى كونه صلى الله عليه وسلم نورا أي أنه جسم مشع وهذا وهم أو سوء فهم فكأنه بهذا قد جعله صلى الله عليه وسلم مصباحا وسراجا "لمبة كهربائية" وهو صلى الله عليه وسلم أجل وأكرم وأرفع وأعظم من أن يكون كذلك نعم لا مانع عندنا من أنه صلى الله عليه وسلم قد يظهر منه ضوء محسوس كما يسطع من الأجسام المضيئة المشعة ولكن هذا لا يكون دائما وإنما يكون عند الحاجة

Artinya : “Sesungguhnya mengartikan bahwa Nabi Muhammad Saw. sebagai nur yang jasadnya selalu mengeluarkan sinar adalah suatu pemahaman yang salah. Karena hal itu adalah menyamakan Nabi Muhammad Saw. seperti lampu listrik yang menyala. Padahal hakikatnya beliau Saw. sesungguhnya lebih agung, lebih mulia, lebih luhur dan lebih utama dari hal itu. Maka yang benar adalah bahwa Nabi Saw. dalam dirinya tersimpan nur (cahaya agung) yang terkadang keluar bersinar pada saat-saat tertentu.”