Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitos Larangan Menikah Dan Peristiwa Di Bulan Syawal

Bulan Syawal - Syawal ialah bulan ke 10 dalam hitungan tahun hijriyah, yaitu setelah bulan Ramadhan dan sebelum Shulqa'dah. Dalam perbincangan sering terdengar Mitos Larangan Menikah dan Peristiwa Di Bulan Syawal yang perlu ditelusuri kebenarannya, sehingga banyak yang menghindari untuk melakukan pernikahan dibulan ini.

Metos Larangan Menikah Dan Peristiwa Di Bulan Syawal

Asal Usul Penamaan Bulan Syawal

Syekh Ibnul ‘Allan asy Syafii dalam kitab Dalil al Falihin li Syarh Riyadh al Shalihin menjelaskan ungkapan kata “Syawal” itu bersumber dari kata “Sya-lat al Ibil”. Perkataan ini memiliki makna “onta itu mengangkat atau menegakkan ekornya”. Sebagaimana terjemahan berikut,

“Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya onta itu mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, karena dulu orang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka, disebabkan sudah dekat dengan bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang.”( Syekh Muhammad bin Allan As-Shadiqi Asy-Syafi'i. Kitab Dalil al Falihin li Syarh Riyadh al Shalihin).

Selain itu, Syekh Jamaluddin Muhammad ibn Mukarram ibn Ali dalam kitab Lisan al-‘Arab menyebutkan penamaan bulan syawal dari kata syalat an-Naqah bi Dzanabiha maknanya onta betina menaikkan ekornya. Lebih lanjut Ibnu Mundzir menjelaskan Syawal dengan istilah Tasywil laban al-ibil, alias kondisi susu unta yang sedikit

Al Hasil, Penamaan Syawal ini dikaitkan dengan naiknya ekor unta yang menandakan tidak ingin dikawini serta sedikit keluarnya susu onta.

Mitos Larangan Menikah Di Bulan Syawal

Dikaitkan dengan penjelasan di atas bahwal kata Syawal diambil dari istilah saat unta betina tidak mau untuk dikawini pejantan dikaitkan dengan mitos sial bagi seseorang yang menikah dibulan Syawal. Hal ini ditepis oleh keterangan yang menjelaskan bahwa Siti Aisyah istri Rasulullah SAW dinikahi di Bulan Syawal.

Siti Aisyah istri Nabi Muhammad SAW menceritakan,

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim)

Imam Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah menjelaskan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua ‘ied (bulan Syawwal termasuk di antara ‘ied fitri dan ‘idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.”

Peristiwa Penting Di Bulan Syawal

Peristiwa Sejarah terjadi di bulan Syawal yang penting untuk diketahui (dilansir dari ruangmuslimah.co) :

1. 27 Syawal tahun ke-10 kenabian, Nabi صلى الله عليه وسلم ke Thaif, untuk berdakwah dan mencari suaka karena kerasnya permusuhan Qurays  setelah wafatnya Abu Tholib, namun gagal

2. Syawal 1 H, kelahiran Abdullah bin Zubair.
Dengan lahirnya beliau, dan dialah bayi pertama muhajirin yang lahir di Madinah, setelah tersebarnya isu seorang ahli tenung Yahudi telah menyebarkan tenungnya kepada kaum muslimin sehingga mereka mandul semua.

3. Syawal 1 H, terjadi Perang Bani Qainuqa, klan Yahudi yang berkhianat terhadap perjanjian damai

4. Syawal 2 H Rasulullah صلى الله عليه وسلم  menikah Aisyah putri Abu Bakar, dialah wanita yang paling berkah untuk ummat ini, dan dialah yang telah menyebar luaskan ilmu kepada ummat ini.

5. Dan Syawal 4 H, Nabi menikahi Ummu Salamah, seorang janda yang berhijrah 2 kali bersama suaminya, setelah Abu Salamah meninggal dalam menunaikan tugas dakwah, maka Nabi menikahinya untuk menguatkan Islam

6. 17 Syawal 3 H, Perang Uhud. Salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan kepada sunnah dan perintah Nabi صلى الله عليه وسلم. Sebuah pelajaran berharga, akibat meninggalkan satu sunnah maka kaum muslimin mendapat musibah yang besar.

7. 18 Syawal 5 H, terjadi Perang Khandaq (Ahzab), sebuah perang yang diabadikan Alloh sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an. Perang yang fonumenal, dengan taktik dan strategi yang baru dalam peperangan yang belum pernah dikenal sebelumnya.

Perang untuk membuktikan keimanan atas janji Alloh melawan kepungan pasukan gabungan Qurays, sekutunya dan Yahudi, dengan kemenangan yang luar biasa.

8. 6 Syawal 8 H, terjadi Perang Hunain, perang yang terjadi setelah futuhnya Mekkah di Romadhon tahun 8 H, karena gengsi suku baduy mereka ingin menundukkan Qurays setelah ditaklukkan Rasululloh. 

Awalnya kaum muslimin kalah, karena mulai tumbuh bibit kesombongan pada mereka karena merasa banyaknya jumlah pasukan. Tapi Alloh memenangkan kaum muslimin setelah itu disebabkan keteguhan para As-sabiqunal Awaalin (sahabat yang awal masuk Islam ) yang tetap kokoh dan tangguh dalam keimanan.

9. Syawal 14 H, penaklukan Mada’in, ibukota imperium Persia. Amirul Mu’minin Umar bin al-Khattab menaklukkan Bandar Madyan, dan istana Raja Parsi yang dikenal dengan nama Istana Putih.13 Syawal tahun 194 H, kelahiran ahli hadits Imam Bukharil seorang ahli hadis terkemuka terlahir di Bukhara, Uzbekistan. Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, Imam al-Bukhari berhasil menuliskan sebanyak 9.082 hadis dalam karya monumentalnya bertajuk al-Jami’al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari, yaitu kitab yang paling shohih setelah Al-Qur’an. (dinukil dari bebagai literatur sejarah Islam)

Penutup

Demikian penjelasan tentang asal-usul, mitos tentang larangan perkawinan dan peristiwa sejarah penting di bulan Syawal. Semoga kita tetap optimes melalukan dan menebar kebaikan, kemanfaatan serta kemaslahatan.

Semoga Bermanfaat


Posting Komentar untuk "Mitos Larangan Menikah Dan Peristiwa Di Bulan Syawal"