Syarat Sah dan Syarat Wajib Puasa
Syarat Sah dan Syarat Wajib Puasa
Syarat Sah Puasa
Puasanya seseorang sah apabila terdapat 4 (empat) syarat, yaitu :
- Islam. Seorang yang berpuasa harus muslim (beragama Islam) bukan beragama non muslim, baik kristen, katolik, dan agamal lainnya. Apabila seorang muslim dalam pertengahan puasa mengucapkan atau melakukan hal yang dapat menjadikannya murtad, maka puasanya batal.
- Berakal. Seorang yang berpuasa harus berakal sepanjang hari. Apabila dalam pertengahan puasa menjagi gila walaupun sebentar, maka puasanya juga batal.
- Bersih dari haid dan nifas. Seorang perempuan yang masih dalam keadaan haid atau nifas tidak sah melakukan puasa. Apabila ada seorang perempuan yang suci dari haid berpuasa, kemudian dipertengahan hari keluar darah haid maka puasanya batal.
- Mengetahui hari yang boleh melakukan puasa. Seseorang yang ingin berpuasa harus mengetahui bahwa hari itu ialah hari yang diperbolehkan untuk berpuasa, bukan hari-hari yang dilarang untuk melakukan puasa.
Syarat Wajib Puasa
Seseorang yang memenuhi 5 (lima) syarat berikut wajib berpuasa di bulan Ramadhan, yaitu :
- Beragama Islam. Seorang muslim wajib melakukan puasa Ramadhan. Orang yang murtad (keluar dari Islam) wajib mengqada' puasa yang ditinggalkannya apabila telah kembali pada agama Islam.
- Mukallaf. Seorang muslim yang sudah balig dan berakal juga wajib melakukan puasa di bulan Ramadhan. adapun anak kecil yang sudah berumur 7 tahun dianjurkan untuk berpuasa, sedangkan anak berusia 10 tahun bila tidak berpuasa maka harus dihukum / dipukul.
- Mampu berpuasa. Seorang muslim, baligh dan berakal wajib melakukan puasa sebab sudah mampu untuk berpuasa. Adapun orang tua renta dan orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya tidak wajib berpuasa.
- Sehat. Orang sakit yang tidak wajib berpuasa ialah seseorang yang apabila dengan berpuasa dapat membahayakan hidupnya atau dapat menunda kesembuhan penyakitnya atau bahkan bisa menambah parah penyakitnya.
- Muqim. Orang yang dalam keadaan bepergian tidak wajib melakukan puasa, seorang musafir boleh tidak berpuasa dengan syarat perjalanannya dimulai sebelum terbitnya fahar shodiq (subuh). Musafir lebih utama berpuasa apabila dengan berpuasa tidak menyulitkan dalam perjalanan, sedangkan bila sebaliknya maka lebih utama untuk tidak berpuasa.
Demikian syarat wajib dan sahnya puasa. Syarat ialah hal-hal yang menjadi penentu keasahan puasa tetapi bukan merupakan bagian dari puasa. Penjelasan
ini diambil dari kitab التقريرات السديدة في المسائل المفيدة oleh Imam Hasan
bin Ahmad bin Muhammad Salim Al Kaff.
Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "Syarat Sah dan Syarat Wajib Puasa"