Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pantaskah Dirimu Menjadi Pahlawan

Pahlawan - Tenaga Kerja Wanita (TKW) disebut sebagai para pahlawan devisa. Guru yang mengajar disekolah diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan seorang pria ataupun wanita yang bekerja membanting tulang demi menghidupi keluarganya disebut sebagai pahlawan keluarga.

Pantaskah Dirimu Menjadi Pahlawan

Pengertian Pahlawan

Kata pahlawan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dimaknai sebagai orang yang berjuang dengan gagah berani dalam membela kebenaran. Secara etimologis ada juga yang memaknai pahlawan berasal dari akar kata pahala, dan berakhiran wan, pahalawan. Artinya, mereka pantas memperoleh pahala karena jasa-jasanya bagi perjuangan menegakkan kebenaran.

Jika merujuk kata pahlawan dalam KBBI, maka menjadi pahlawan adalah hal yang memungkinkan bagi seseorang, bahkan siapa pun yang berjuang dalam membela kebenaran bisa menempati posisi sebagai seorang pahlawan. Pahlawan adalah gelar untuk orang yang dianggap berjasa terhadap orang banyak dan berjuang dalam mempertahankan kebenaran. Dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan, seseorang dijuluki pahlawan karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan negara dan bangsa ini untuk menmperoleh kemerdekaannya. Seorang pahlawan berjuang karena mencintai negeri dan tanah tumpah darahnya (Hubb al-wathan min al-iman).

Dalam pandangan nilai Islam, pahlawan dapat dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakkan kebenaran (al-haq) demi memperoleh ridha Allah SWT semata. Kredo dan doktrinnya adalah: limardhatillah wa li i’lai kalimatillah hiya l-‘ulya. Kata kuncinya adalah kebenaran (al-haq) dan ridha Allah swt. Di sini maknanya, kebenaran adalah segala sesuatu (baik yang berupa perintah maupun larangan) yang datang dari Allah Swt melalui ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Saw. (Wama atakum al-Rasulu fakhuzuhu wama nahakum ‘anhu fantahu). Dengan demikian, pahlawan dalam perspektif Islam harus memiliki koridor dan konteks ini (memperjuangkan kebenaran dan untuk menjunjung nilai luhur Islam sebagai agama yang benar). Dalam konteks makro, pahlawan Islam adalah orang Islam yang berjuang membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan Negara dari penindasan dan penjajahan.

Dalam perspektif Islam, yang disebut pahlawan pasti memiliki kontribusi atau jasa besar bagi orang lain, karena semua ajaran dalam Islam memiliki implikasi positif bagi orang lain, bahkan untuk semesta alam ini (semua makhluk hidup), sebagaimana sabda Nabi: Khair al-Nas anfa’uhum li al-nas dan firman Allah SWT: Wama arsalnaka illa rahmatan li al-‘alamin.


Nilai Nilai Kepahlawanan

Pertama, keberanian. Firman Allah swt, "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberianNya, lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah: 54). Maka keberanian merupakan unsur penting di medan jihad.

Kedua, kesabaran. Firman Allah Swt, "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti." (QS. Al-Anfal: 65).

Kesabaran merupakan satu kepribadian mulia yang melekat pada diri para pahlawan. Para pahlawan menghabiskan waktu ratusan tahun untuk mengusir para penjajahan. Tekad para pahlawan untuk mengusir para penjajah tidak lelah dan putus asa. Mereka bersabar demi menggapai kemenangan. Maka kesabaran merupakan nilai-nilai kepahlawan yang harus diwarisi oleh generasi penerus.

Ketiga, tidak pengecut. Firman Allah Swt, "Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan bahaya, kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik- balik semisal orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan pahala amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Ahzab: 19).

Posting Komentar untuk "Pantaskah Dirimu Menjadi Pahlawan"