Al Mawaidz Imam Ghazali I Nasehat 34
Nasehat Imam Ghazali – Berikut hadist qudsi ke-34 yang dihimpun oleh Imam Al Ghazali dalam kitab Jam'ur Rasail.
اَلْمَوْعِظَةُ
الرَّابِعَةُ وَالثَّلَاثُوْنَ
يقل الله عز
وجل: " يابن ادم! اخْدَمْنِي، فَإِنِّي أُحِبُّ خدمني، وَأسْتَخْدِمْ لَهُ عِبَادِيْ،
فَإِنَّكَ لَاتَدْرِيْ قَدْرَ مَا عَصَيْتَنِي فِيْمَا مَضَى مِنْ عُمْرِكَ، وَلا
قدر ما تَعْصِيْنِيْ فِيْمَا بَقِيَ مِنْهُ؛ فَلَا تَنْسَ ذِكْرِيْ، فَإِنِّي فَعَّالٌ
لِمَا أُرِيْدُ، ظاعبدني، فَإِنَّكَ عَبْدٌ ذَلِيْلٌ وَأَنَا رَبُّ جَلِيْلٍ. لَوْ
أَنَّ إِخْوَانَكَ وَمُحِبِّيْكَ مِنْ بَنِيْ ام وَجَدُوْا زَائِحَةً ذُنُوْبك، وَاطْلَعُوْا
مِنْكَ عَلَى مَا أَعْلَمُهُ مِنْهَا، لِمَا جَالِسُوْكَ وَلَا قَارِبُوْكَ، فَكَيْفَ
وَهِيَ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ زَائِدَةٍ، وَعُمْرُكَ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ فَيَنْقصَانِ مُنْذُ
ولَدَتْكَ أُمُّكَ! يابن ادم! لَيْسَ مَنْ انْكَسَرَ مَركبَهُ وَعَادَ عَلَى نُوْحٍ
مِنْ خَشَبٍ، وَأَحَاطَتْهُ الْأَمْوَاجِ فِيْ البَحْرِ بِأَعْظَمَ مُصِيْبَةٍ مِنْكَ؛
فَكُنْ مِنْ ذُنُوْبِكَ عَلَى ونفين وَمِنْ عَمَلِكَ عَلَى خَطَرٍ. يابن ادم! إِنِّي
أَنْظُرُ إِلَيْكَ بِالْعَافِيَةِ، وَأَسْتُرُ عَلَيْكَ ذُنُوْبَكَ، وَأَنَا غَنِيٌّ
عَنْكَ وَأَنْتَ إِلَيَّ بِالْمَعَاصِيْ مَعَ حَاجَتِكَ إِلَيَّ. يابن ادم! تدَارِيْ
إِلَى مَتَى؟ تَعْمُرُ الدُّنْيَا وَهِيَ فَانِيَةٌ، وَتخْرَبُ الْاَخِرَةُ وَهِيَ
بَاقِيَةٌ. يابن ادم! تُدَارِيْ خَلْقِيْ وَتُخَافُهُمْ خَوْفًا مِنْ مَقْتِهِمْ.
يابن ادم! أَنَّ أَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْض اسْتَغْفِرُوْا لَكَ لَكَانَ يَنْبَغِيْ
لَكَ أَنْ تَبْكِيْ عَلَى ذُنُوْبِكَ، لِأَنَّكَ لَا تَدْرِيْ عَلَى أَىِّ حَالٍ تَلْقَانِيْ.
يَامُوْسَى بن عمران! اِسْمَعْ مَا أَقُوْلُ، وَالْحَقُّ أَقُوْلُ: إِنَّهُ لَايُؤْمِنُ
بِيْ عَبْدٌ مِنْ عِبَادِيْ حَتَّى يُأْمِنَ النَّاسُ مِنْ شَرِّهِ وَظُلْمِهِ وَكَيْدِهِ
وَنَمِيْمَتِهِ وَبغيهِ وَحَسَدِهِ. يَامُوْسَى، {وَقُل الحق من ربكم فمن شاء
فليؤمن، ومن شاء فليكفر} [الكهف:٢٩]".
Allah berfirman: wahai anak Adam!
Layanilah Aku, karna Aku senang pada orang yang melayaniku, dan Aku akan
melayani hambaku, sesungguhnya engkau tidak tau dengan kadar maksiatmu padaku
dihari yang telah berlalu dari umurmu, dan kadar maksiatmu padaku disisa
umurmu, maka jangan kau lupa mengingatku, karna sesungguhnya Aku berbuat dengan
apa yang Aku kehendaki, sembahlah Aku, karna sesungguhnya engkau hamba yang
rendah sedangkan Aku tuhan yang tinggi. Andai teman dan kekasihmu dari turunan
Adam mendapati bentuk dosamu, mereka melaknatmu dengan apa yang mereka tau dari
dosamu, mereka tidak mau duduk dan dekat padamu, bagaimana dosamu terus
bertambah setiap hari, padahal umurmu terus berkurang sejak engkau keluar dari
ibumu. Wahai anak Adam! Tidak ada orang yang rusak kendarannya lalu kembali
pada papan dari kayu, sedangkan ombak dilaut mengelilinginya dengan besarnya
musibahmu, dan Aku tidak butuh engkau sedangkan engkau bermaksiat padaku
beserta kebutuhanmu padaku. Wahai anak Adam! Sampai kapan kau bimbang? Urusan
dunia itu fana’ sedangkan akhirat itu kekal. Wahai anak Adam! Andai penduduk
langit dan bumi memintakan ampun untukmu niscaya mereka mengharap engkau
menangisi dosamu, karna engkau tidak tahu dalam keadaan apa engkau akan bertemu
tuhanmu. Wahai musa anak Imran! Dengarkan firmanku, Aku berfirman dengan haq:
sesungguhnya seorang hamba dari hamba-hambaKu tidak dianggap beriman hingga
manusia merasa aman dari kejelekannya, kedalimannya, tipuannya, namimahnya,
kedengkian dan hasudnya. Wahai musa, (Dan katakanlah: "Kebenaran itu
datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".)
Cerita hikmah: Pentingnya Melatih Diri
Seseorang menemukan kepompong seekor
kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam
beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati
lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan.
Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan
untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari
kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.Namun, dia mempunyai
tubuh gembung dan kecil, sayap2 mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya
karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan
melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang dalam
waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya
dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa
kepompong yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati
lubang kecil adalah jalan Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu
ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia
memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah yang
kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa
hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya
kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Saya memohon Kekuatan. Dan
Allah memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.
Mengutip perkataan seorang ulama,
"Daripada meminta 'ya Allah
ringankanlah masalahku', namun pintalah 'Ya Allah kuatkanlah punggungku'"
semoga tulisan2 nya barokah dan manfaat..... dan
BalasHapusAminnn Yaa Rabb
Hapus