Karomah Kyai Kholil Bangkalan Bisa Memindahkan Orang Dalam Sekejap
Dikisahkan bahwa peristiwa ini terjadi pada musim haji
ketika itu kapal laut merupakan satu-satunya alat transportasi untuk pergi
haji. Alkisah, semua penumpang calon haji telah naik ke kapal yang telah siap
berangkat. Tiba-tiba salah seorang wanita berkata kepada suaminya, "Saya
sedang hamil, saya ingin sekali merasakan buah anggur. Tolong turun sebentar
dari kapal dan belikan saya anggur" Pintas istri.
"Baiklah saya akan turun dari kapal untuk membeli
buah anggur, kebetulan kapal belum berangkat", kata Sang suami.
Setelah sang suami mencari anggur kesana kemari di
sekitar dermaga pelabuhan, ternyata ia tidak mendapati orang menjual anggur.
Karena ingin memenuhi keinginan istrinya yang sedang ngidam, sang suami pergi menuju
pasar untuk membeli buah anggur dan benar di pasar itu dia mendapati penjual
anggur. Hati sang suami berbunga-bunga karena dapat memenuhi keinginan istri
tercintanya. Akan tetapi malang baginya, begitu sampai di dermaga pelabuhan,
ternyata kapal laut itu telah berangkat. Lama-kelamaan kapal laut itu semakin
jauh dan menjauh. Kini, sang suami pikirannya menerawang. Pandangannya kosong
merenungi nasib dirinya yang telah ditinggal kapal laut menuju haji.
Dalam kesedihannya itu, datanglah seorang laki-laki
menghampiri. Suami itu pun menceritakan apa yang baru saja dialaminya,
"Datanglah engkau kepada Kyai Kholil Bangkalan, utarakan kesulitan yang
telah engkau alami kepada dia", saran laki-laki itu.
"Kyai Kholil?" pikinya dalam hati. "Siapa kyai Kholil itu? bisakah dia
membantuku dalam kesulitan ini?" bisiknya kemudian.
Sang suami pun segera pergi menuju Bangkalan menemui kyai
Kholil sebagaimana disarankan sahabatnya itu.
Dengan tergesa-gesa sang suami menemui kyai Kholil.
"Ada maksud apa-apa engkau datang ke sini?"
Suami yang malang itu menceritakan kejadian yang telah
menimpanya tentang kesulitan yang dialami.
"Ini bukan urusanku, itu urusan pegawai pelabuhan.
Pergi ke sana," bentak kyai Kholil.
Dengan tangan hampa, suami itu akhirnya pergi juga.
Hatinya diliputi penyesalan yang tiada tara.
Sampai di dermaga pelabuhan, sang suami menemui laki-laki
yang pernah menyarankannya untuk datang kepada Kyai Kholil.
"Sudah ketemu dengan Kyai Kholil?"
"Sudah, tapi aku malah disuruh ke petugas
pelabuhan".
"Kembali lagi ke sana, temui kembali Kyai
kholil," saran laki-laki itu.
Dalam kebingungan yang demikian, sang suami pergi kembali
menuju Kyai Kholil. Demikian dilakukannya sampai tiga kali.
Setelah kali yang ketiga, baru Kyai Kholil berkata.
"Baiklah kalau begitu, karena sampean ingin sekali
mengatasi kesulitan, akan aku bantu", kata Kyai Kholil.
"Terima kasih, kyai".
"Tapi ada syaratnya," kata Kyai Kholil
kemudian.
"Akan aku penuhi syaratnya kyai, seberat apapun
syarat itu. Asal aku dapat menyusul kabar tersebut," kata Sang suami
dengan penuh kesungguhan.
"Setelah kejadian ini, apapun yang telah engkau
alami jangan sampai engkau ceritakan kepada orang lain. Engkau boleh
menceritakan setelah aku meninggal dunia. Apakah engkau sanggup?", Kyai
Kholil menatap tajam wajah laki-laki itu.
"Ya, saya sanggup kyai".
"Kalau begitu, ambil dan pegang anggurmu. Pejamkan
matamu dalam-dalam".
Sang suami melakukan apa yang diperintahkan Kyai Kholil.
Dan apa yang terjadi? Setelah beberapa menit berlalu, dibukanya mata secara perlahan-lahan.
Betapa terkejutnya dia karena tiba-tiba dia telah berada di atas kapal yang
berangkat tadi.
"Benarkah apa yang terjadi?".
Dan benar, kini dia telah berada dalam kapal haji itu.
Segera dia temui istrinya yang telah lama menunggu buah anggur.
"Ini anggurnya, aku beli anggur jauh sekali"
kata Sang suami.
Menerimanya, hati istrinya pun merasa senang, dan dia melihat seakan-akan suaminya itu baru saja datang dari bawa kapal.
Terbayang wajah Kyai Kholil, dia baru menyadari bahwa beberapa saat sebelumnya, sebenarnya dia baru saja berhadapan dengan Kyai Kholil didaratan.
Tulisan disadur dalam Buku Karomah Para Kyai Halaman 95
Posting Komentar untuk "Karomah Kyai Kholil Bangkalan Bisa Memindahkan Orang Dalam Sekejap"