Orang Sholeh Menaklukkan Macan Sebab Sabar Pada Kejelekan Akhlak Istrinya
كان لبعض
الصالحين أخ صالح يزوره كل سنة مرة، فجاء مرة لزيارته فدق بابه، فقالت زوجته:
"من هذا ؟"، فقال: "أخو زوجك في الله، جاء لزيارته"، فقالت:
"ذهب يحتطب، لا ردّه الله"، وبالغت في سبه.
Ada bagi sebagian orang-orang sholeh terdahulu (Zaid)
mempunyai saudara sholeh (Umar) yang sering mengunjunginya setiap tahun satu
kali. Lalu Umar itu datang untuk mengunjungi Zaid kembali dan mengetuk pintu
rumahnya.
Kemudian istri Zaid bertanya, “Siapa ini ?”. Umar
menjawab, “Saudara suamimu”.
Lalu Istri Zaid berkata menimpali, “Dia pergi
mengambil kayu, semoga saja Allah tidak mengembalikannya pulang”. Selanjutnya sang
istri terus menerus mengoceh mencela suaminya.
فبينما هو
كذلك، وإذا
بأخيه قد حمل الأسد حزمةَ حطبٍ وهو مقبل به، ثم أنزل الحطب عن ظهر الأسد، وقال:
"إذهب، بارك الله فيك"، ثم أدخل أخاه بعد التسليم عليه والترحيب به، فأطعمه.
ثم ودعه وانصرف على غاية العجب من صبره عليها، وعدم جوابه في سبها.
Saat peristiwa itu berlangsung, tiba-tiba Zaid datang
bersama seekor macan yang membawa kayu bakarnya. Zaid pun menurunkan kayunya
dari punggung macan seraya berkata Zaid kepada macan, “Pergilah, semoga
keberkahan Allah tetap bersamamu”.
Kemudian Zaid mempersilahkan Umar untuk masuk setelah
menyambutnya, lalu menghidangkan makanan.
Umarpun berpamitan dalam keadaan sangat kagum dari
kesabaran Zaid menghadapi tingkah istrinya yang tidak baik, namun ia tak pernah
menjawab atau membalas perlakuan jelek istrinya tersebut.
ثم جاء أخوه
في العام الثاني، فدق الباب، فقالت امرأة: "من هذا ؟"، قال: "أخو زوجك،
جاء يزوره"، قالت: "مرحبا"، وبالغت في الثناء عليه وعلى زوجها، وأمرتْه
بانتظاره. فجاء أخوه والحطب على ظهره، فأدخله وأطعمه.
Umar berkunjung kembali ditahun kedua ke rumah Zaid,
lalu mengetuk pintu rumahnya. Muncullah istri Zaid seraya bertanya, “Siapa ini
?”. Umar menjawab, “Saudara suamimu, datang untuk berkunjung”.
Berkatalah istri Zaid, “Selamat Datang”. Istri itupun sangat
memuji – muji suaminya, seraya meminta Umar untuk menunggu kedatangannya Zaid.
Datanglah Zaid membawa kayu bakar dipunggungnya. Lalu
Zaid mempersilahkan umar masuk dan menyuguhkan makanan.
فلما أراد
مفارقته، سأله عما رأى من تلك وهذه، ومن حمل الأسد حطبه، فقال: "يا أخي، توفيت
تلك الشرسة، وكنت صابرا على شؤمها، فسخّر الله تعالى لي الأسد لصبري عليها، ثم تزوّجت
هذه الصالحة، وأنا في راحة معها، فانقطع عني الأسد، فاحتجت أن أحمل الحطب على ظهري
لأجل راحتي مع هذه الصالحة.
Disaat Umar ingin berpisah, dia bertannya pada Zaid tentang apa yang telah dilihatnya (Tahun lalu kayunya dibawakan oleh macan dan tahun ini kayunya dibawa sendiri). Menjawablah Zaid, “Wahai saudaraku. Istri yang jelek akhlaknya telah meninggal, saya sabar atas kejelekannya. Dengan sebab kesabaranku, Allah swt meluluhkan macan padaku. Sedangkan saat ini saya menikahi pada wanita yang sholehah, dan saya senang bersamanya. Maka terhentilah macan itu dari tunduk padaku, maka saya harus membawa kayu itu sendiri di atas punggungku”.
Kisah disadur dari kitab عقود اللجين halaman 10.
Posting Komentar untuk "Orang Sholeh Menaklukkan Macan Sebab Sabar Pada Kejelekan Akhlak Istrinya"