Ilmu Hilang Karena Etika Sosial - Pengajian Gus Baha
Saya akhir-akhir ini, -biasanya yaa ngaji- hanya saja akhir-akhir ini
intensitas saya lebih.
Ketika saya baca hadis tentang tandanya kiamat,
Diantara yang termasuk alamatnya kiamat itu pertama ialah banyak zina.
Yang kedua itu ialah hilangnya ilmu, ilmu itu hilang dari dunia ini.
Itu saya saat membaca hadits ini di dalam kitab Bukhori Muslim nangis sejadi-jadinya, dan saya takut nanti anak cucu saya (kita) nanti itu akan mengalami masa kebodohan massal.
Kebodohan massal itu begini yaaa,
nanti kalau ulama-ulama tidak cerewet seperti saya, yang sering berbicara
hokum itu nanti orang akan terbolak-balik.
Misalnya begini ini, saya berbicara seperti ini di mana-mana juga pada
para santri.
Dalam hal maksiat, itu ya terdapat etika.
Dalam hal mengorder orang nakal (PSK) yaa itu ada etikanya, semisal Rukhin (contoh)
daftar dulu,, yaaaa dia yang dapat dulu. Dalam hal ini, orang-orang yang mau
antri itu disebut anak baik. Dia disebut baik karena mau antri.
Begitu juga Rukhin yang pesan dan mau bayar dianggap sebagai orang baik
karena dia sudah pesan dan mau bayar, itu sudah dianggap juga sebagai orang yang
baik.
Khawatir saya nanti itu, ketika ilmu sudah tidak ada maka juga maksiat
tidak ada. Yang ada hanya anggapan baik dan tidak baik.
Yaaa dia tetap zina, tapi juga dianggap orang baik karena dia zinanya
itu mau antri dan mau bayar. Faham ya,,,,,
Dalam hal menonton pornografi, konser pornografi yang mempertontonkan aurat.
Maka penonton yang mau membayar tiket juga dianggap sebagai penonton yang baik,
penonton yang tidak pakai tiket / yang naik tribun itu dianggap penonton yang
tidak baik. Padahal menurut pandangan Allah, kedua-duanya sama tidak baik.
Paham yaaaa, dan itu akan terjadi nanti
ketika ilmu hilang. Hal itu yang dimaksud oleh Rasulullah dalam haditsnya bahwa
nanti ilmu itu akan hilang oleh etika sosial, meskipun dalam etika itu terjadi
kebobrokan agama.
Itu yang saya takutkan nanti, kebaikan ada di dalam keburukan. Yaaa
seperti itu tadi, orang yang menonton konser pornografi asal dia mau bayar
dianggap baik. Karena dia dianggap baik, maka dia tidak mau mengintropeksi
bahwa perilakunya salah. Jadi nanti ilmu itu akan hilang, akan kalah, karena
etika dalam kemaksiatan tadi.
Saya punya santri yang cerita bahwa dia punya warung kelontong, dia bilang
bahwa ada seseorang yang pakaiannya ketat pakai rok mini dan belanja tapi mau
bayar kemudian orang itu dianggap baik, padahal orang itu tidak menutupi auratnya. Dalam sisi lain ada orang yang rajin ke
masjid tapi kalau belajarnya selalu hutang, dan itu dianggap tidak baik.
Sama jaga juga dengan pengurus masjid yang apabila ada orang menyumbang
10 juta dari hasil korupsi, sementara orang yang selalu itikaf saat diminta
nyumbang 10 ribu saja itu gegeran, maka kemudian orang yang korupsi tadi
dianggap baik karena nyumbang 10 juta, sementara yang sering itikaf dianggap
tidak baik karena hanya menyumbang 10 ribu
Yaaa itu contoh dari ilmu yang sudah hilang.
Posting Komentar untuk "Ilmu Hilang Karena Etika Sosial - Pengajian Gus Baha"