Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Zakaria bin Yahya, Sahabat Nabi Yang Lugu Dan Tidak Bisa Hitung

Kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya memiliki khas tersendiri untuk disimak dan dicerna. Ada banyak kisah unik, Saat Rasulullah SAW setelah menerima wahyu beliau naik keatas mimbar dengan mengumpulkan seluruh masyarakat Madinah. Dalam pengumuman tersebut, Rasulullah SAW membeberkan tentang orang-orang munafik yang ada di Madinah. Selain itu, Rasulullah SAW juga menyampaikan kabar gembira kepada kaum muslimin bahwasanya mulai hari ini setelah perang Tabuk kedepanya umat islam tidak akan pernah kalah. Rasulullah menceritakan, semua muslimin akan menguasai Hirah. Kota Al-Hirah, terkenal karena luas dan kekayaannya, adalah daerah milik seorang adipati Sassania, juga sebagai ibu kota provinsi Persia di Irak.


Selanjutnya Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa akan ada pasukan dari umat Rasulullah SAW yang akan menyerang Al Hirah dan akan tiba di gerbangnya dan Rasulullah SAW diperlihatkan pintu gerbangnya sedang terbuka. Pertama kali yang keluar menyerahkan diri di atas unta berwarna merah adalah seorang wanita bernama Syaima' binti Nufaila Al-Uzdiya yang memakai cadar berwarna hitam.

Rasulullah SAW menceritakan bahwa jihad akan terus berlanjut sampa menembus wilayah Hirah dan menang. Saat itu nanti, orang yang paling pertama menyerahkan diri ialah seorang wanita bernama Syaima binti Nufaila yang merupakan adiknya kepala suku.

Tersebutlah seorang sahabat yang bernama Zakaria bin yahya, dengan keyakinan akan janji kemenangan dari Rasulullah SAW ini, diapun berkata, "Wahai utusan Allah jadikan Syaima' itu perempuan yang keluar itu, sebagai bagian harta rampasan perangku." Padahal belum terjadi, dia berkata lagi, "nanti kalau perang itu terjadi ya Rasulullah, itu bagianku." 

Pada zaman khalifah Umar bin Khattab terjadilah perang di wilayah hirah tersebut dibawa komando Khalid bin Walid, kebanyakan yang mengikuti perang tersebut ialah tabiin yang tidak banyak kenal dengan Zakaria ini, sebab dia juga bukan sahabat yang bisa meriwayatkan hadits. Semua orang melihatnya orang yang biasa-biasa saja, dan Zakaria ini tidak bisa baca, tidak bisa nulis dan menghitung. Pada saat perang Hira, Syaima binti Nufaila Al-Uzdiya betul-betul keluar, persis seperti Rasulullah gambarkan, diatas unta merah pakai cadar warna hitam.

Maka waktu itu wanita ini menyerahkan diri sendiri, kemudian Zakaria langsung dekati, dipegang tali kekangan untanya, lalu Zakaria berkata,
"Ini bagianku." Lalu orang-orang pada tanya, "Wahai Zakaria, dari mana ceritanya ? Padahal belum dikumpulkan pimpinan perang nanti dibagi kenapa kau langsung vonis ?" Dia bilang, "Rasulullah sudah kasih untukku."
Maka ketika itu Syaima menjadi harta rampasannya Zakaria bin Yahya. Kemudian datanglah kakaknya Syaima yang bernama Abdulmasih membawa kesepakatan damai tentang Syaima kepada muslimin. Lalu Abdulmasih berkata, "Di mana adik saya Syaima?" Muslimin menjawab, "Dia bersama seorang prajurit bernama Zakaria". Kemudian Abdulmasih mendatangi Zakaria dan berkata, " Wahai Zakaria kembalikan adikku, aku tebus berapa saja yang kau minta."

Zakaria dengan kepolosan serta disebabkan tidak bisa menghitung, berkatalah Zakaria ini, "Demi Allah aku tidak akan mengembalikan kepadamu kecuali kau bayar 100 dirham", hitungan 100 dirham ini sangat kecil dan murah. Kemudian Abdulmasih pun tidak banyak bicara serta langsung membayar 100 dirham kontan lalu dibawalah adiknya, Syaima.

Para prajurit mendatangi Zakaria setelah itu, kemudian berkata, "Kenapa engkau hanya minta 100 dirham ? Demi Allah kalau engkau minta 100.000 dirham pasti dibayar karena dia orang kaya sekali, adik kepala suku".
"Apa masih ada angka diatas 100 ?" Kata Zakaria.
Zakaria ini luar biasa sekali polosnya, tidak bisa baca dan tidak bisa hitung. Akhirnya lepas lah Syaima dengan 100 dirham saja.

Posting Komentar untuk "Zakaria bin Yahya, Sahabat Nabi Yang Lugu Dan Tidak Bisa Hitung"