Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Hamzah Qatha' dan Hamzah Washol serta Fungsi keduanya


Dalam pembahasan bina' Mahmuz dalam fan i'lal, santri dihadapkan pada huruf hamzah yang berada di fa' fi'il, ain fi'il, dan juga lam fi'il. Namun demikian, terdapat pula pembahasan yang lebih mendetail tentang hamzah, yaitu perihal hamzah qatha' dan hamzah washol.

Pengertian Hamzah Qatha' dan Contohnya

Hamzah Qatha' berupa hamzah yang selalu diucapkan dengan berhatkat fathah, dhommah, atau kasroh. Selalu dibaca baik diawal kalimat ataupun ditengah-tengah kalimat, dan tidak gugur pula sekalipun berada diantara dua kalimat yang bersambung.

Hamzah Qatha' ini tertulis di atas alif bila berharkat dhommah dan fathah, dan di bawah alif bila berharokat kasroh. Berikut tempat-tempat hamzah qatha' dalam beberap kalimat,
  1. Terdapat pada fi'il madhi 4 huruf yang berwazan أفعل
  2. Terdapat pada fi'il mudhari' yang diawali hamzah (tanda mutakallim)
  3. Terdapat pada fi'il amr 4 huruf yang berwazan أفعل
  4. Terdapat pada fi'il madhi tsulatsi bina' mahmuz
  5. Terdapat pada semua isim yang berawalan hamzah
  6. Terdapat pada semua kalimat huruf yang berawalan hamzah, kecuali al ma'rifah.

Pengertian Hamzah Washol dan Contohnya

Hamzah Washol ialah setiap hamzah yang ditetapkan bacaannya ketika diawal kalimat, dan digugurkan bacaannya ketika ditengah-tengah kalimat. Tujuan penambahan hamzah washol yaitu supaya bisa mengucapkan kalimat yang awalnya dimulai dengan huruf yang mati.

Hamzah washol bisa masuk pada semua kalimat (isim, fi'il, dan huruf). Hamzah washol yang tidak berada di awal kalimat digugurkan dalam segi bacaannya, sedangkan dalam segi penulisannya tidak digugurkan kecuali dalam lafadz berikut ini,
  • Pada lafadz ابن yang berada ditengah-tengah antara dua isi 'alam
  • Pasa lafadz اسم yang berada dalam bacaan basmalah
  • Pada lafadz yang didahului hamzah istifham dan hamzah washolnya dibaca kasroh
  • Pada lafadz ال yang terletak setelah lam harfiyyah
Berikut tempat-tempat hamzah washol,
  1. Pada fi'il madhi, fi'il amar, dan masdar
  2. Pada fi'il amarnya fi'il tsulatsi
  3. Pada kalimat isim yang sepuluh, yaitu: اسم، است، ابن، ابنم، اثنان، امرؤ، ابنة، اثنتان، امرأة، ايمن

Harokat Hamzah Washol

Hamzah washol diberi harokat sebagai berikut,
  1. Wajib dibaca fatha pada kalimat yang dimulai dengan ال dan ام
  2. Wajib dibaca dhommah pada fi'il khumasi atau sudasi yang dimabnikam maf'ul dan fi'il amar tsulatsi yang ain fi'ilnya dibaca dhommah sejak asalnya
  3. Boleh dibaca dhommah dan kasroh (yang lebih utama dhommah) pada setiap fi'il amar yang ain fi'ilnya dibaca dhommah, lalu karena satu hal dibaca kasroh.
  4. Boleh dibaca fathah dan kasroh (yang lebih utama dibaca fathah) pada lafadz ايم dan ايمن
  5. Boleh dibaca fathah dan kasroh (yang lebih utama dibaca kasroh) pada lafadz اسم
  6. Boleh dibaca fathah, dhommah, dan kasroh pada sesamanya faladz انقاذ dan اختار yang dimabnikan maf'ul
  7. Wajib dibaca kasroh pada selain lafadz yang disebutkan di atas.

Semoga bermanfaat.

Miliki Kitab Nahwu, Sang Pangeran Nahwu Al Jurumiyah DISINI

Posting Komentar untuk "Pengertian Hamzah Qatha' dan Hamzah Washol serta Fungsi keduanya"