Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Hal Yang Membatalkan Puasa Dalam Fathul Qarib


Ibadah merupakan bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Ibadah banyak macam ragam dan macamnya. Ada yang berupa ibadah mahdho dan ghairu mahdho. Diantara ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada hambanya ialah berpuasa di bulan Ramadhan.


Menjalankan perintah Allah SWT berupa puasa di bulan Ramadhan harus diketahui segala hukum yang berkaitan dengannya. Mulai dari syarat syah, hingga hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut merupakan 10 hal yang dapat membatalkan puasa menurut Syaikh Muhammad bin Qasim Al-Ghazzi dalam kitabnya, Fathul Qarib.

10 Hal Yang Membatalkan Puasa Dalam Fathul Qarib

Hal-hal yang membatalkan puasa itu ada 10 :

1-2. Masuknya sesuatu benda dengan sengaja sampai ke lubang terbuka (mulut, hidung, dan lain-lain), atau melalui jalan yang tertutup, seperti melalui luka-luka yang ada pada kepala sampai kebagian dalamnya. Yang dikehendaki dalam hal ini adalah bahwa orang yang berpuasa mencegah sesuatu yang bisa masuk kedalam anggota tubuh (lubang ).

3. Mengobati melalui salah satu dari kedua jalan yakni mengobati orang sakit melalui qubul (jalan muka atau alat kelamin) atau dubur (jalan belakang). Di dalam kitab Matan qubul dan dubur dipergunakan istilah kata dua jalan.

4. Sengaja muntah-muntah, jika tidak sengaja maka tidak batal puasanya.

5. Melakukan hubungan suami istri di siang hari puasa dengan sengaja. Untuk yang keempat ini tidak hanya membatalkan puasa, tetapi orang yang melakukannya juga dikenai denda (kafarat). Denda tersebut berupa melakukan puasa (di luar Ramadhan) selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak maka ia harus memberi makan satu mud (0,6 kg beras atau ¼ liter beras) kepada 60 fakir miskin.

6. Keluar air mani (sperma) sebab bersentuhan kulit. Seperti mani yang keluar karena melakukan onani atau bersentuhan kulit dengan lawan jenis tanpa melakukan hubungan seksual. Berbeda jika keluar mani sebab mimpi basah (ihtilam), maka puasanya tetap sah.

7-8. Haid atau nifas saat siang hari berpuasa. Wanita yang mengalami haid atau nifas, selain puasanya batal juga diwajibkan untuk mengqadhanya ketika Ramadhan usai nanti.

9. Mengalami gangguan jiwa atau gila (junun) saat sedang berpuasa. Orang yang sedang melaksanakan puasa Ramadhan di siang hari, kemudian gila, maka puasanya batal. Orang tersebut harus mengqadhanya jika ia sudah sembuh.

10. Murtad atau keluar dari agama Islam. Artinya, jika orang yang sedang berpuasa melakukan hal-hal yang bisa membuat dirinya murtad seperti menyekutukan Allah swt atau mengingkari hukum-hukum syariat yang telah disepakati ulama (mujma’ ‘alaih).

Berikut redaksi asli dalam bentuk berbahasa arab di dalam kitab fathul qarib.

أحدها وثانيها (ما وصل عمداً إلى الجوف) المنفتح (أو) غير المنفتح كالوصول من مأمومة إلى (الرأس) والمراد إمساك الصائم عن وصول عين إلى ما يسمى جوفاً (و) الثالث (الحقنة في أحد السبيلين) وهو دواء يحقن به المريض في قبل أو دبر المعبر عنهما في المتن بالسبيلين (و) الرابع (القيء عمداً) فإن لم يتعمد لم يبطل صومه كما سبق. (و) الخامس (الوطء عامداً) في الفرج فلا يفطر الصائم بالجماع ناسياً كما سبق (و) السادس (الإنزال) وهو خروج المني (عن مباشرة) بلا جماع محرماً كان كإخراجه بيده أو غير محرم كإخراجه بيد زوجته أو جاريته واحترز بمباشرة عن خروج المني بالاحتلام فلا إفطار به جزماً (و) السابع إلى آخر العشرة (الحيض والنفاس والجنون والردة) فمتى طرأ شيء منها في أثناء الصوم أبطله

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "10 Hal Yang Membatalkan Puasa Dalam Fathul Qarib"