Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan, Hikmah dan Doa Sahur Puasa Ramadhan


Dalam bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan melaksanakan puasa. Puasa ialah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Sebelum terbitnya fajar waktu dini hari, terdapat hal sunnah yang harus dilakukan oleh seseorang yang hendak menjalankan puasa di hari itu. Hal sunnah tersebut ialah makan sahur.


Perintah Makan Sahur

Makan sahur merupakan perintah agama, banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang sahur tersebut. Diantaranya ialah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut,

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: السَّحورُ أُكْلةُ بَرَكةٍ، فلا تَدَعوه، ولو أنْ يَجرَعَ أَحَدُكم جُرْعةً من ماءٍ؛ فإنَّ اللهَ وملائكتَه يُصلُّونَ على المُتَسَحِّرينَ.

Artinya, “Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,’” (HR Ahmad).

Hadits di atas secara gamblang menjelaskan tentang anjuran untuk makan sahur pada dini hari sebelum berpuasa. Hal ini disebabkan dalam makan sahur terdapat keberkahan bagi yang melaksanakannya. Selain itu, Allah beserta malaikat-Nya juga mendoakannya.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban juga menjelaskan tentang anjuran sahur,

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: تَسَحَّرُوا وَلَوْ بِجَرْعَةٍ مِنْ مَاءٍ. رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيحِهِ وَهُوَ حَسَنٌ صَحِيحٌ.

Artinya, “Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air,” (HR Ibnu Hibban).

Hikmah dibalik Perintah Sahur

Sahur sebagai perintah agama tentu mempunyai hikmah dibalik perintah tersebut. Berikut 4 Hikmah dibalik perintah melaksanakan sahur,

1. Wujud kasih sayang Islam kepada pemeluknya
Makan sahur bertujuan untuk menambah stamina tubuh bagi orang yang ingin berpuasa di hari tersebut. Tentunya akan sahur sangat dibutuhkan utamanya bagi seseorang yang menjalankan aktivitas di pagi harinya. Hal ini ialah merupakan wujud kasih sayang agama Islam pada pemeluknya, sebab pelaku puasa sudah mendapatkan tambahan kekuatan melalui makan sahur tersebut.

2. Kesempatan beribadah
Waktu sahur adalah momen yang paling utama dalam beribadah. Harapannya, orang yang bangun untuk sahur juga bisa sekalian beribadah di waktu mustajab ini. Selain itu, orang sahur juga lebih berkesempatan melaksanakan shalat subuh tepat waktu jika tidak tidur setelah makan, karena ia akan menunggu sampai adzan subuh berkumandang. Imam al-Bukhari sendiri dalam kitab Sahih-nya menuliskan satu bab khusus yang membahas tentang orang yang sahur dan tidak tidur sampai tiba waktu shalat subuh. Al-Bukhari mendata sejumlah hadits Nabi tentang anjuran tidak tidur setelah sahur sampai waktu subuh tiba.

3. Tidak dihisab
Setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan dihisab kelak di akhirat. Berbeda dengan makanan sahur yang salah satu keberkahannya adalah terbebas dari hisab. Dalam satu hadits Nabi dijelaskan:

ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ

Artinya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i)

4. Keistimewaan umat Islam
Makan sahur juga menjadi keistimewaan bagi umat Nabi Muhammad saw. Sebab, ibadah puasa tidak saja dilakukan oleh umat Muslim, melainkan juga oleh Yahudi dan Nasrani, akan tetapi anjuran sahur hanya dimiliki oleh umat Islam. Rasulullah saw bersabda:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ 

Artinya, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. (HR Muslim).

Doa Makan Sahur

Seorang yang melakukan puasa Ramadhan diharuskan berniat di waktu malam. Bagi seseorang yang belum berniat setelah sholat tarawih, waktu sahur merupakan waktu yang pas untuk membaca niat tersebut. Sebab niat yang dilakukan setelah terbitnya fajar bagi puasa wajib ramadhan tidak dibenarkan.

Setelah malakukan niat puasa ramadhan, terdapat pula doa yang dibaca saat menyantap makan sahur. Doa makan sahur ialah sebagai berikut,

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ 
“Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

Doa di atas berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan dikutip oleh Syekh Abdul ‘Azhim al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib (2/90) sebagai berikut,

وروي عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم نِعْمْ السَّحُوْرُ التَمْرُ وَقَالَ يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Artinya, “Diriwayatkan oleh As-Saib bin Zaid ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma.’ Rasulullah saw lalu berdoa, ‘Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,’” (HR ath-Thabarani).

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Keutamaan, Hikmah dan Doa Sahur Puasa Ramadhan"