Pembahasan Ushul Fiqh tentang Ijtihad, Ittiba', dan Taqlid (11)
Pengertian Ijtihad
الاجتهاد هو بذل الوسع فى نيل حكم شرعي بطريق الستنباط من الكتاب والسنة
Ijtihad ialah mencurahkan segenap kemampuan dalam menentukan suatu hukum syara‟ dengan jalan Istinbath (mencari dalil) dari Al-Qur‟an dan Al-Hadits, orang yang berijtihad disebut “Mujtahid”
Pengertian Ittiba'
والاتباع هو قبول قول القايل وانت تدري من اين مأخذه
Ittiba‟ ialah Menerima pendapat orang yang berpendapat dan mengetahui dari mana pendapat itu diambil, orang yang berittiba‟ disebut “Muttabi‟”
Pengertian Taqlid
والتقليد هو قبول قول القايل وانت لا تدري من اين مأخذه
Taqlid ialah Menerima pendapat orang yang berpendapat tetapi tidak mengetahui dari mana pendapat itu diambil, orang yang bertaqlid disebut “Muqallid
Berijtihad dan berittiba‟ dalam persoalan agama sangat dianjurkan/ diharuskan tetapi Taqlid dalam persoalan agama amatlah dicela. Allah Swt berfirman dalam surat al-„Ankabut : 69
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami......."
Nabi Saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :
اذا حَكمَ الحاكمُ فاجتهدَ فاصاب فله اَجْرانِ اذا حَكمَ فاجتهدَ فَاخْطأ فله اجرٌ واحدٌ “رواه البخارى و مسلم
“Apabila berijtihad seorang hakim dalam menentukan hukum kemudian ijtihad itu benar, maka ia mendapatkan dua pahala, dan apabila keputusan hukum itu salah, maka ia hanya mendapatkan pahala satu.” (HR. Bukhari)
Firman Allah dalam surat al-A‟raf : 3
اتَّبِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...."
Firman Allah dalam surat al-Maidah : 104
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ
"Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apaapa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ?."
Firman Allah dalam surat az-Zukhruf : 22
بَلْ قَالُوا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ
"Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan Sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka"
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pembahasan Ushul Fiqh tentang Ijtihad, Ittiba', dan Taqlid (11)"