Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hadis Ke-14 dan 15 Kitab Arbain Nawawi : Tiga Dosa Besar, Jangan Jadikan Solusi!!!

Sahabat Ibnu Mas'ud ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda terkait tiga hal yang dapat menyebabkan hilangnya perlindungan terhadap tumpahnya darah seorang muslim. 3 hal tersebut ialah 1). Wanita bukan perawan yang berzina, 2). Pembunuh, dan 3). Murtad.
Tiga di atas merupakan dosa besar yang dapat menjadi penyebab halalnya darah seseorang untuk dieksekusi mati. Dengan demikian, seorang muslim harus berjuang menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut, tentunya dengan terus memohon kekuatan dari Allah SWT dengan iringan dzikir,
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Hadis tersebut juga jangan disalah artikan bahwa semua orang berhak mengeksekusi para pelaku dosa besar itu, sehingga yang terjadi ialah saling membunuh antar sesama muslim disebabkan salah memahami hadis. Pengamalan hadis di atas harus dilakukan oleh hakim yang sah serta sebelumnya sudah ditetapkan bersalah sesuai perbuatannya dalam sidang yang berlaku di tempat itu.
Dalam beberapa kasus, seseorang mudah untuk membunuh orang lain disebabkan emosi yang tidak dikontrol dan lebih celakanya lagi para pelakunya menggunakan dalih agama untuk membenarkan tindakannya. Sebut saja terjadi pembunuhan terhadap seorang penyanyi oleh muslim amatiran dikarenakan sangkaan bahwa menyanyi itu haram, namun dia lupa bahwa membunuh lebih haram. Begitu juga terhadap 2 perbuatan lainnya (zina dn murtad) yang kadang dianggap biasa dilakukan. Naudzubillah.
Di sisi lain yang berbeda, tiga dosa besar di atas marak dijadikan solusi oleh orang-orang yang jauh dari hidayah Allah SWT.
* Seorang istri yang tidak terima pada suaminya saat menikah lagi (poligami), malah memilih untuk berselingkuh dengan lelaki lain (zina), atau bahkan memilih membunuh istri muda suaminya. Begitu pula seorang suami yang merasa kurang dengan satu istri dan disebabkan takut berpoligami, justru memilih selingkuh dengan Wanita lain (zina). Padahal ada banyak solusi lain selain menabrak larangan Allah SWT.
* Seorang karena penyebab sepele dengan mudahnya membunuh orang lain, bahkan membunuh dirinya sendiri (bunuh diri)
* Seorang muslim yang salah memahami agama kemudian menyalahkan Tuhan dan memilih jalan keluar dari Islam (Murtad).
Semoga kita dijaga oleh Allah SWT dari perbuatan-perbuatan yang dilarang olehNya. Amin Ya Rabbal 'alamin.
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَحِلُّ دَمُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ: الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ، وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ المُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
Materi di atas disampaikan oleh penulis dalam Kajian Pagi Majelis Ilmu BaitiQu pada Ahad, 8 Desember 2024 di Mushalla Baiturrahman, Tuku, Sawahluar, Kotakusama. Dalam kajian itu pula penulis selipkan pantun nasehat sebagai pengisi jeda:
Jauhi semua perbuatan jahat
Jauhi pula perbuatan maksiat
Mari kita segera bertaubat
Supaya kita selamat dunia akhirat
Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja lah kepada Tuhan
Yakin lah pasti akan dikabulkan
Selanjutnya di akhir sesi, penulis menambahkan hadis ke-15 dalam kitab yang sama. Yaitu berkenaan perilaku seorang yang beriman pada Allah SWT dan hari akhir.
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
Dari hadis yang diriwaratkan oleh Abu Hurairoh ra di atas, dapat dipahami bahwa berkata baik atapun diam serta berbuat baik pada tetangga dan tamu ialah perintah Allah SWT melalui RasulNya, Muhammad SAW.
Dalam sebuah kisah dituturkan bahwa ada seorang alim yang panggil oleh tetangganya yang usil. Ketika sang alim datang, maka tetangga usil bilang bahwa dia tidak butuh padanya. Kejadian itu berlangsung hingga 3 kali, dan sang alim pun datang 3 kali juga. Pada panggilan ke-3, tetangga usil bertanya kenapa sang alim "mengapa tetap datang ke rumahnya padahal dia hanya usil saja?". Sang Alim pun berkata, "Usil itu urusanmu, dan urusanku ialah memenuhi panggilanmu karena perintah Nabi SAW. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa seseorang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir harus memuliakan dan bersikap baik pada tetangganya". Sontak tetanggal usil itu meminta maaf dan mau belajar pada si alim.
Peristiwa seperti itu juga terjadi kepada ulama' terkemuka seperti Imam Abu Hanifah dan Imam Abu Yazid yang diganggu oleh tetangganya.
Demikian kajian pagi itu disampaikan dengan waktu yang lebih lama dari biasanya disebabkan kondisi hujan yang terjadi saat itu, sehingga hadirin tetap harus menunggu redanya hujan dengan diisi dengan untaian pesan Nabi Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.

Posting Komentar untuk "Hadis Ke-14 dan 15 Kitab Arbain Nawawi : Tiga Dosa Besar, Jangan Jadikan Solusi!!!"