Sepenggal Kisah Calon Petugas Haji 2025
Saat narasi ini diposting belum ada pengumuman di akun penulis yang juga merupakan bagian dari sosok yang menunggu pengumunan itu. Namun yang jelas, apapun hasilnya kita selaku peserta tes telah memperoleh banyak hal: meliputi banyak teman hebat dan pengalaman yang sangat bermanfaat.
Hari Ahad, 17 Desember 2024 di Asrama Haji Jakarta, penulis bersama 1.900 orang yang telah lolos seleksi berkas dari 15.700-an pendaftar telah menjalani 2 tes, yaitu CAT dan Wawancara. Tes CAT terdiri dari 100 soal yang dikerjakan oleh peserta dengan menggunakan hp android di Aula Asrama Haji secara bersama-sama selama 90 menit di pukul 09.30 hingga 11.00 WIB. Selanjutnya di waktu siang hingga sore peserta mengikuti wawancara oleh petugas secara bergantian di ruang khusus.
Materi tes CAT petugas haji terdiri dari wawasan kebangsaan, moderasi beragama, regulasi, manasik, dan studi kasus sesuai formasi yang dipilih oleh peserta. Sementara untuk materi wawancara terdiri dari baca tulis Al Qur'an berkaitan dengan ayat haji serta pemahamannya, tanya jawab regulasi haji dan perundang-undangan, serta studi kasus problematika yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ibadah haji.
Begitulah serangkaian tes yang telah penulis jalani di hari itu. Alhamdulillah,,, lebih separuh soal penulis jawab dengan benar dan beberapa soal terasa lumayan sulit dijawab sebab tidak masuk pada perkiraan penulis. Soal-soal itu berkenaan dengan penempatan jamaah saat berada di Mekah dan Madinah serta nama hotel dan nama lokasi-lokasi di Mekah dan Madinah. Begitu juga dengan wawancara yang hanya berlangsung 5 menit, pertanyaan dari petugas berjalan datar dan lancar.
Penulis yang berasal dari pulau terpisah dari Jawa harus menempuh 3 mode transportasi, yaitu laut, darat, dan udara.
- Perjalanan menuju lokasi tes penulis awali dengan menyebrangi laut Bawean - Gresik dengan Kapal Express Bahari di hari Ahad, 15 Desember 2024 (2 hari sebelum pelaksanaan). Sampai di Gresik, penulis teruskan perjalanan menuju Surabaya dengan menaiki Kereta Api dari Stasiun Indro Gresik menuju Stasiun Gubeng Surabaya.
- Tiba di Surabaya, penulis bermalam sebentar di penginapan sekitar Stasiun Gubeng untuk istirahat dan mengulang kembali materi-materi tes yang telah penulis buka setiap hari sejak 2 pekan sebelumnya. Esoknya di Hari Senin siang, penulis melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan kereta api dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta. Perjalanan ini berlangsung selama 12 jam lebih dan penulis tiba di Jakarta dini hari menjelang subuh di hari Selasa.
- Saat di Jakarta di hari Selasa itu, penulis menuju penginapan di Jakarta Timur yang dekat dengan Asrama Haji. Masih tersisa 2 jam untuk istirahat sebelum menuju lokasi tes. Tepat pukul 06.00 penulis berangkat dengan banyak harapan dan doa yang dipanjatkan tentunya setelah menghubungi orang tua untuk meminta ridho dan do'anya agar dimudahkan dan diberikan hasil terbaik.
Saat penulis tiba di lokasi, peserta sudah banyak juga yang datang. Menggunakan seragam baju putih dan bawahan hitam dilengkapi sepatu dan kalung peserta tes petugas haji, semua menunggu aula utama dibuka untuk mengikuti seremonial pembukaan tes.
Mengisi waktu menunggu acara di mulai, penulis banyak berbincang dengan beberapa peserta calon petugas haji lainnya, dengan saling tukar kisah selama proses pendaftaran dan menuju lokasi, maka semakin akrab pula kami antar peserta hingga ada yang saling tukaran nomor WA, agar komunikasi terus terajut walau nanti sudah kembali ke daerah masing-masing.
Diantara mereka,
- Ada yang kesana-kemari mencari surat rekomendasi untuk diupload saat pendaftaran.
- Ada yang ditolak polsek dan diarahkan ke polres untuk penerbitan SKCK.
- Ada yang ragu mendaftar sebab tidak punya sertifikat bahasa asing.
- Ada pula yang berasal dari Lombok dan baru mengetahui jadwal tes satu hari sebelum pelaksanaan, hingga terburu-buru mengejar jadwal penerbangan pesawat terakhir di waktu itu.
Kesimpulannya, banyak kisah heroik yang terjadi dibalik pelaksanaan tes seleksi petugas haji tahun 2025 ini. Alhamdulillah,,, 1.900 orang yang lolos seleksi semua dapat hadir mengikuti tes dan wawancara di hari itu dengan doa dan harapan yang sama, yaitu lolos seleksi dan menjadi petugas haji di Tahun 2025 mendatang.
Semua sudah menyadari bahwa keberangkatan Haji dan menjadi petugas sebagai pelayan ialah perjalanan jasmani dan rohani yang sangat penting. Banyak demensi yang berkaitan dengannya. Proses mengikuti tes menjadi petugas haji saja sudah menjadi bagian dari usaha yang Allah SWT telah catat pahalanya.
Akhirnya kita sepekat, bagi yang lolos mari bersama mensukseskan pelaksaan haji tahun 2025, namun bagi yang tidak lolos masih ada tahun depan lagi untuk mendaftar dan mengikuti tes kembali. Sebagai pesan pak menteri, "Suatu saat perlu ada reuni bagi para peserta tes petugas haji".
Penulis kembali ke Surabaya di malam itu juga dengan jalur udara, dan esoknya di hari Rabu langsung menuju Paciran Lamongan untuk menyebrang ke Bawean menggunakan Kapal Gili Iyang.
Next >>>
Posting Komentar untuk "Sepenggal Kisah Calon Petugas Haji 2025"